Sunday, June 30, 2013
Posted by HerPoer
No comments | 6:54 AM
Tak sempat aku mengunjungi tempat-tempat yang indah selama perjalananku kali ini ke daerah Sangatta dan Bengalon Kalimantan Timur, namun yang menyenangkan adalah aku dapat menggapai impian number two-ku. Dahulu aku pernah berujar ke teman-temanku bahwa ada tiga impianku jika berhubungan dengan yang namanya sebuah petualangan, yang pertama dan yang terbesar adalah bisa keliling Indonesia, yang kedua aku ingin menumpang truk di sebuah perjalananku merasakan segala ketidaknyamanan dan ketidak pastian selama di jalan dan yang ketiga adalah aku ingin tersesat di daerah yang tidak aku ketahui menumpang di rumah penduduk setempat merasakan sebuah keramahan yang tanpa syarat.
Impian ku yang terbesar meski belum terwujud sepenuhnya namun perlahan mulai menjadi sebuah gambaran nyata, dan impianku kedua baru kemarin saja terwujud. Aku menumpang truk dari Sangatta sampai Balikpapan.
Singkatnya Pak Irfan pengemudi truk tersebut yang memperbolehkanku menumpang, beliau asli Palu Donggala namun sudah lama bekerja di Balikpapan mulai dari pengantar pupuk ke perkebunan kelapa sawit, pengantar tempat tidur dan sekarang beliau pengantar sayur mayur, frozen food dan buah-buahan. Ada banyak pengalaman yang baru kudapatkan, makan di warung merah putih ( diberi nama warung merah putih hanya karena warungnya di cat warna tersebut ) tempat para kumpul pengemudi-pengemudi. Mentertawai banyak hal, mulai dari perjalanan masa mudanya pak Irfan sampai ke penamaan tempat yang menurutku aneh ( saat itu kami sedang melewati sebuah daerah yang namanya gunung menangis, rasa penasaran membawaku menanyakan hal tersebut ke pak Irfan dan ternyata jawabannya sederhana di beri nama gunung menangis hanya karena suara deru mesin mobil-mobil yang berusaha mendaki dan suara mesinnya mirip seperti orang menangis ).
Memasuki Balikpapan kami stop di KM 18 karena pak Irfan harus mencuci truk nya dahulu persiapan hari Senin sehingga minggu beliau dapat beristirahat mempersiapkan fisiknya untuk perjalanan kembali ke Sangatta tak perlu mencuci truk nya dahulu. Dan yang paling menyenangkan adalah ternyata beliau mempunyai sanak famili di pulau Derawan, salah satu tempat di Kalimantan yang ingin sekali aku kunjungi. Oleh beliau di beritahu jika ingin kesana bisa menumpang perahu pengangkut kelapa di pasar Pagi Samarinda dan nanti beliau akan membantuku karena beliau banyak kenal suku Bajo yang biasa mengangkut kelapa untuk di jual di Samarinda. Serta nanti di Derawan bisa menumpang di sanak famili nya. Kata-kata pak Irfan kepadaku
" Pokoknya tidak usah khawatir, kalau pengen ke Derawan cari aku kalau sudah di Balikpapan, nanti akan aku antar kau ke pasar Pagi Samarinda. Di sana ada banyak suku Bajo yang aku kenal nanti dapat kau ke Derawan lihat kura-kura besar di sana "
Dalam hatiku " I will Pak....I will " setelah menempuh 10 jam perjalanan alhamdulillah kami sampai di Balikpapan tanpa kekurangan suatu apapun, jujur satu hari lagi yang menyenangkan dalam hidupku. Mungkin tidak menarik buat sebagian orang namun yang pasti aku berhasil membuat nyata impianku number two. Selain itu ada harapan bisa ke Derawan tapi melalui jalur yang penuh ketidakpastian karena jujur aku kurang menyukai perjalanan yang biasa-biasa saja. Impian number two ku harus kucoret karena aku sudah membuatnya jadi nyata, terima kasih untuk Tuhanku Allah SWT.
Thursday, June 27, 2013
Posted by HerPoer
No comments | 8:38 PM
Perjalanan yang penuh kesan, naik speedboat dan sempat panik karena aki-nya korslet, bersahabat dengan alam Sekapung, hitam legam dibakar matahari di pantai Bumerang, semua tak terlupakan. Namun aku harus kembali, menemui Jakarta ku tercinta dan bisa memeluk Princess ku tersayang.
Ketika pulang aku di oleh-olehi amplang dan kerupuk ikan Sebuku oleh Ibu Jumiati. Ibu Jumiati ini berbadan tambun bekerja sebagai Laundry Maid di PAMA Sebuku dan punya hobi maen Volley. Musik kesukaannya dangdut dan punya semangat yang luar biasa setiap harinya, ketika hendak kubayar oleh-oleh tersebut ada kalimat yang membuatku sedikit terharu,
" Kita teman kan Pak, jadi tidak usah bayar karena kita teman. Saya memang pengen amplang dan kerupuk mentah ini untuk Bapak karena kita teman. Datang lagi kesini ya Pak kapan-kapan karena kita teman tidak boleh saling melupakan "
Oleh Ibu Jumiati dan teman-teman disana saya diberitahu agar lewat Kanibungan saja supaya tidak terlalu beresiko perjalanannya karena ombak yang besar. Dan sungguh suatu perjalanan yang sekali lagi sangat menyenangkan untukku. Dengan speed aku ke Seratak, lalu dari seratak aku naik angkutan pedesaan yaitu mobil pick up yang diberi tenda dan bangku. Wah.....begitu menyenangkan. Duduk berhadap-hadapan, campur dengan penduduk setempat, sayur mayur, ikan, sungguh sebuah pengalaman baru. Dan yang membuat perjalanan ini juga istimewa adalah ketika melewati teluk gosong saya disuguhi sebuah pemandangan yang luar biasa, jejeran pantai sambung menyambung layaknya slide-slide kamera main-mainan ketika ku kecil dahulu. Angin yang sejuk, matahari yang usil terus menyengat kulitku, aroma pantai dan bau anyir cumi yang dikeringkan menjadi cumi asin, tertawa riang ibu-ibu yang hendak ke kota Baru berbelanja kebutuhan pokok, hahahahaha.......God How I love this day.
Thanks Sebuku and see you.......!
Friday, June 21, 2013
Posted by HerPoer
No comments | 6:58 AM
Aku memanggilnya " Sang Camar ", karena dia tinggal di jalan camar Bintaro. Sebenarnya sudah lama mengenalnya, semenjak masa sekolah menengah pertama dahulu namun hanya sebatas melihatnya dari jauh. Kebetulan dia murid pindahan ketika kelas II, karena wajahnya yang menawan banyak jejaka yang mencoba menarik perhatiannya dan aku sadar diri akan hal itu. Menginjak sekolah menengah atas ternyata kami satu sekolahan, dan entah kebetulan atau apa, ibu " Sang Camar " adalah wakil kepala sekolahnya. Dan di SMA pula saya melihat sosok yang berbeda dari dirinya, dia mulai berhijab. Dengan jilbabnya, pesona dalam dirinya ternyata makin membuatku terpesona.
Kedekatan diriku dengan dirinya diawali dengan sesuatu yang tidak menarik sebenarnya, kebetulan waktu itu dia tidak di jemput oleh supirnya sehingga akhirnya harus naik angkutan umum dan aku berada tepat di belakangnya. Hari itu hujan baru saja selesai mengguyur kawasan bintaro dan banyak genangan air yang membuat kami harus lompat sana lompat sini untuk menghindari genangan tersebut. Dan kami saat itu menghadapi genangan air yang cukup menyusahkan, pijakan hanya tersisa setengah lebar tapak kaki, untuk jatuh atau sepatu basah kemungkinannya sangat besar. Dia terlihat ragu-ragu untuk melewati genangan tersebut, dan kebetulan hanya itu jalan satu-satunya yang menuju arah pasar bintaro dari sekolah kami di daerah depsos.
Melihatnya kebingungannya aku mengambil inisiatif untuk lewat duluan, sembari kutenteng beberapa batu yang berserakan di jalan untuk pijakannya melewati genangan tersebut.
" Sorry gw duluan ya, tar loe gunain batu yang ada sebagai pijakannya " kataku saat itu.
Dia tertegun sebentar dan tersenyum. Tak berapa lama setelah aku sampai di seberang genangan tersebut, dia mulai menyebrang menggunakan batu sebagai bantuannya. Aku menungguinya, saat itu tidak ada maksud lain hanya ingin memastikan dia tidak terjatuh.
" Thanks ya " ucapnya ketika sudah sampai di seberang.
" Sama - sama. "
Hanya sebuah awal yang sangat sederhana, namun semenjak saat itu bayangan wajahnya tidak pernah absen di kepalaku. Aku tidak tahu apa yang terjadi namun yang pasti aku dilanda kegilaan jika sehari saja tidak dapat kujumpai dirinya. Kelasku bersebelahan dengan kelasnya, jadi ketika menuju kelasku harus melewati kelasnya terlebih dahulu. Karena alasan konyol cuma ingin melihat dirinya, aku jadi sengaja datang telat ke sekolah sehingga ketika melewati kelasnya aku dapat mencuri-curi pandang ke arahnya, dan ketika pandangan kami beradu lalu dia tersenyum........Masya Allah bidadari surgakah yang aku lihat ini.
Aku jadi gila, sering ke musholla sekolahku untuk shalat bukan karena Tuhan-ku namun karena hanya ingin melihat senyumnya ketika melihatku. Singkatnya di puncak kegilaanku terhadapnya, akhirnya aku nyatakan cinta padanya. Bidadari surga dengan segala kelembutannya yang jika berjalan seolah ada remote control yang kupegang dan aku dapat melihatnya dalam slow motion. Gadis berkerudung yang tidak hanya patuh terhadap perintah Allah namun juga dibekali kecerdasan yang luar biasa ( dia adalah juara kelas ) beda denganku yang hanya pembuat onar.
" Izinkan kuarungi dunia melalui jiwamu, aku ingin merengkuh kebahagiaan bersamamu. Aku mencintaimu "
Saat itu dia tidak menjawab, hanya keesokan harinya dia memberikan sepucuk surat yang isinya
" Assalamualaikum Wr. Wb
Mendapat Hery Purnomo
Terima kasih untuk kejujuran mu, aku sangat menghargainya. Hanya mohon maaf saat ini aku sedang mencoba mencari cinta yang sesungguhnya, yaitu cinta kepada Allah SWT karena buatku itulah cinta yang sesungguhnya. Aku ingin mencintai seseorang karena Allah dan aku ingin mendapatkan kebahagiaan karena-Nya. "
Aku tak tahu apa maknanya, tapi saat itu rasanya ada sesuatu yang sangat menyesakkan dada. Bidadari surgaku, " Sang Camar " tidak mau menepi di pantai cintaku.
Seminggu lewat setelah kejadian itu aku sakit, bukan karena tidak mau makan karena ditolak cintanya namun saat itu faktor kelelahan karena aktifitasku yang senang keluyuran membuat kondisiku benar-benar drop sehingga penyakit mudah sekali menyerang. Oleh dokter aku diminta istirahat 3 hari, dan di hari ke-2 istirahat sakitku teman-teman datang menjengukku dan salah seorang sahabatku yang kebetulan juga sahabat " Sang Camar " ketika pulang memberikan surat bersampul merah jambu dan harum kepadaku.
" Apa nih....? " tanyaku
" Udah tar aja loe baca, ya udah gw balik ya. Assalamualaikum "
" Waalaikum salam "
Setelah teman-temanku pergi, langsung kubaca surat tersebut.
" Assalamualaikum Wr. Wb
Mendapati Hery Purnomo yang tidak kujumpai 2 hari ini.
Maaf jika aku tidak ikut menjengukmu, hanya teriring doaku semoga kamu cepat sehat dan bisa langsung menemuiku karena aku menunggumu untuk mengarungi dunia ini bersama-sama karena Allah SWT.
Camar "
Aku terdiam sejenak, setelah itu senyum-senyum sendiri lalu berteriak. " I LOVE YOU CAMAR !!!!! "
Semenjak saat itu kami dekat, kami coba arungi dunia bersama-sama. Aku mulai rajin menemui Tuhan-ku dalam sujud dan doa, aku mencoba berdamai dengan-Nya. Dan dunia sangat indah kurasa.
Kedekatan diriku dengan dirinya diawali dengan sesuatu yang tidak menarik sebenarnya, kebetulan waktu itu dia tidak di jemput oleh supirnya sehingga akhirnya harus naik angkutan umum dan aku berada tepat di belakangnya. Hari itu hujan baru saja selesai mengguyur kawasan bintaro dan banyak genangan air yang membuat kami harus lompat sana lompat sini untuk menghindari genangan tersebut. Dan kami saat itu menghadapi genangan air yang cukup menyusahkan, pijakan hanya tersisa setengah lebar tapak kaki, untuk jatuh atau sepatu basah kemungkinannya sangat besar. Dia terlihat ragu-ragu untuk melewati genangan tersebut, dan kebetulan hanya itu jalan satu-satunya yang menuju arah pasar bintaro dari sekolah kami di daerah depsos.
Melihatnya kebingungannya aku mengambil inisiatif untuk lewat duluan, sembari kutenteng beberapa batu yang berserakan di jalan untuk pijakannya melewati genangan tersebut.
" Sorry gw duluan ya, tar loe gunain batu yang ada sebagai pijakannya " kataku saat itu.
Dia tertegun sebentar dan tersenyum. Tak berapa lama setelah aku sampai di seberang genangan tersebut, dia mulai menyebrang menggunakan batu sebagai bantuannya. Aku menungguinya, saat itu tidak ada maksud lain hanya ingin memastikan dia tidak terjatuh.
" Thanks ya " ucapnya ketika sudah sampai di seberang.
" Sama - sama. "
Hanya sebuah awal yang sangat sederhana, namun semenjak saat itu bayangan wajahnya tidak pernah absen di kepalaku. Aku tidak tahu apa yang terjadi namun yang pasti aku dilanda kegilaan jika sehari saja tidak dapat kujumpai dirinya. Kelasku bersebelahan dengan kelasnya, jadi ketika menuju kelasku harus melewati kelasnya terlebih dahulu. Karena alasan konyol cuma ingin melihat dirinya, aku jadi sengaja datang telat ke sekolah sehingga ketika melewati kelasnya aku dapat mencuri-curi pandang ke arahnya, dan ketika pandangan kami beradu lalu dia tersenyum........Masya Allah bidadari surgakah yang aku lihat ini.
Aku jadi gila, sering ke musholla sekolahku untuk shalat bukan karena Tuhan-ku namun karena hanya ingin melihat senyumnya ketika melihatku. Singkatnya di puncak kegilaanku terhadapnya, akhirnya aku nyatakan cinta padanya. Bidadari surga dengan segala kelembutannya yang jika berjalan seolah ada remote control yang kupegang dan aku dapat melihatnya dalam slow motion. Gadis berkerudung yang tidak hanya patuh terhadap perintah Allah namun juga dibekali kecerdasan yang luar biasa ( dia adalah juara kelas ) beda denganku yang hanya pembuat onar.
" Izinkan kuarungi dunia melalui jiwamu, aku ingin merengkuh kebahagiaan bersamamu. Aku mencintaimu "
Saat itu dia tidak menjawab, hanya keesokan harinya dia memberikan sepucuk surat yang isinya
" Assalamualaikum Wr. Wb
Mendapat Hery Purnomo
Terima kasih untuk kejujuran mu, aku sangat menghargainya. Hanya mohon maaf saat ini aku sedang mencoba mencari cinta yang sesungguhnya, yaitu cinta kepada Allah SWT karena buatku itulah cinta yang sesungguhnya. Aku ingin mencintai seseorang karena Allah dan aku ingin mendapatkan kebahagiaan karena-Nya. "
Aku tak tahu apa maknanya, tapi saat itu rasanya ada sesuatu yang sangat menyesakkan dada. Bidadari surgaku, " Sang Camar " tidak mau menepi di pantai cintaku.
Seminggu lewat setelah kejadian itu aku sakit, bukan karena tidak mau makan karena ditolak cintanya namun saat itu faktor kelelahan karena aktifitasku yang senang keluyuran membuat kondisiku benar-benar drop sehingga penyakit mudah sekali menyerang. Oleh dokter aku diminta istirahat 3 hari, dan di hari ke-2 istirahat sakitku teman-teman datang menjengukku dan salah seorang sahabatku yang kebetulan juga sahabat " Sang Camar " ketika pulang memberikan surat bersampul merah jambu dan harum kepadaku.
" Apa nih....? " tanyaku
" Udah tar aja loe baca, ya udah gw balik ya. Assalamualaikum "
" Waalaikum salam "
Setelah teman-temanku pergi, langsung kubaca surat tersebut.
" Assalamualaikum Wr. Wb
Mendapati Hery Purnomo yang tidak kujumpai 2 hari ini.
Maaf jika aku tidak ikut menjengukmu, hanya teriring doaku semoga kamu cepat sehat dan bisa langsung menemuiku karena aku menunggumu untuk mengarungi dunia ini bersama-sama karena Allah SWT.
Camar "
Aku terdiam sejenak, setelah itu senyum-senyum sendiri lalu berteriak. " I LOVE YOU CAMAR !!!!! "
Semenjak saat itu kami dekat, kami coba arungi dunia bersama-sama. Aku mulai rajin menemui Tuhan-ku dalam sujud dan doa, aku mencoba berdamai dengan-Nya. Dan dunia sangat indah kurasa.
Friday, June 7, 2013
Posted by HerPoer
No comments | 5:45 AM
Setelah puas menikmati desa Sekapung yang penuh kedamaian, apalagi ketika malam menjelang ( di desa ini belum ada PLN masuk, jadi aliran listrik didapat dari genset yang disediakan oleh salah satu perusahaan dimana ketika jam 6 sore listrik menyala dan jam 10 malam listrik mati. Bagi yang mempunyai penghasilan lebih mereka mempunyai genset sendiri, namun tetap harus mempertimbangkan bahan bakar yang harus digunakan ) aku melangkahkan kakiku memasuki pantai Bumerang.
Pantai ini terletak dekat dengan camp PT BCS, disebut pantai Bumerang karena konon dahulu banyak orang Australia sering kumpul di bar yang memang dekat dengan pantai. Saat itu waktu menunjukkan pukul 05.55 WITA, matahari masih bersembunyi dan enggan keluar dari peraduannya. Aku sendiri di pantai, asyik menikmati deburan ombak dan mencari spot yang tepat guna dapat melihat dan mengabadikan matahari yang akan timbul nanti. Cukup sulit karena sendirian dan pengen ada siluet diriku di saat matahari yang timbul, aku mencoba karang dan batang pohon yang melintang untuk meletakkkan kameraku dan memperhitungkan berapa detik yang harus aku set untuk timer.
Dan ketika matahari terbit.....Masya Allah sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan, gradasi warna langit yang berpadu dengan pantulan laut.......cuma satu kata " Indescribable "
Aku hanya terpaku........dan mencoba mengabadikan momen tersebut sebanyak-banyaknya. Dan ketika matahari sudah muncul seutuhnya baru terlihat pantai ini memang benar-benar indah, membuatku betah berlama-lama disini.
Sekali lagi....terima kasih ya Allah untuk nikmat-Mu hari ini.
Definitely I'm a lucky person
Wednesday, June 5, 2013
Posted by HerPoer
No comments | 5:33 PM
Semalam aku menginap di Kota Baru untuk keesokan harinya menuju pulau Sebuku, pulau kecil yang berada di daerah tenggara Pulau Kalimantan. Transportasi yang akan aku gunakan adalah speedboat, karena dibilang harus melintasi lautan jadi tidak bisa di tempuh dengan jalan darat. Di pulau Sebuku ini aku hendak menuju Desa Sekapung.
Dari pagi jam 08.15 aku sudah nongkrong di pelabuhan dekat Pasar Sentral Kota Baru namun ternyata keberangkatan speedboat menuju Sebuku baru ada jam 13.00. Sedikit beruntung sih karena belum sarapan, akhirnya langsung menuju pasar. Keliling-keliling mencari yang menarik akhirnya menemukan dekat pojokan warung kecil yang banyak menjajakan makanan. Dari cemilan makanan tradisional sampai ke makanan berat. Aku pilih bihun dan gorengan bakwan plus ditemani dengan teh hangat sebagai sarapan pagiku. Selanjutnya keliling-keliling sebentar setelah itu aku kembali ke pelabuhan dan sempat tertidur disana selama menunggu.
Tepat setengah 2 siang, speedboat berangkat menuju Sekapung. Awal perjalanan cukup menyenangkan, aku masih bisa asyik memotret gunung bamega nya dari kejauhan. Namun selang setengah jam kemudian setelah bertemu dengan ombak-ombak yang mulai berani mengombang-ambingkan speedboatku, wajahku mulai pucat. Bagaimana tidak ? Bisa dibilang pantatku ini tidak bisa duduk dengan baik di kursi, speedboat layaknya mobil yang berkecepatan tinggi namun harus melewati jalan penuh lubang. Selain itu speedboat sudah mulai miring, setiap kali coba melaju di tengah ombak besar. Hampir 2 jam aku tempuh perjalan ke Sekapung, selain masalah ombak sempat di satu titik dimana aku tidak dapat melihat daratan, speed sempat berasap dan menimbulkan sedikit kepanikan buatku. Beruntung hanya masalah aki korslet setelah itu perjalanan dapat dilanjutkan kembali. Namun ketika sudah sampai Sekapung........bisa dibilang perjalanan yang bisa dibilang sedikit bertaruh nyawa tersebut langsung terlupakan. Masya Allah.....sungguh pemandangan di hadapanku ini sungguh luar biasa. Desa Sekapung langsung berhadapan dengan laut, jadi jalan sedikit saja langsung bisa melihat laut lepas dan karang-karang. Sumpah luar biasa......angin yang manja, matahari yang meski lancang mulai membakar kulitku, serta keindahan panorama di depanku membuatku betah berlama-lama disini.
Thank's my Lord Allah SWT for today
Saturday, June 1, 2013
Posted by HerPoer
No comments | 8:55 AM
Kotabaru gunungnya Bamega
Bamega umbak manampur di sala karang
Umbak manampur di sala karang
Batamu lawanlah adinda
Adinda iman di dada rasa malayang
Iman di dada rasa malayang
Sewaktu kecil lagu tersebut sangat akrab di telinga saya, dan beberapa kali Ibu juga senang mendendangkan lagu tersebut. Awalnya saya berpikiran lagu tersebut dari daerah Sumatera Barat namun ternyata saya salah, lagu tersebut berasal dari daerah Kalimantan Selatan. Dan sekarang saya di Kota Baru, setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan dari Muara Teweh ke terminal KM 6 Banjarmasin lalu menyambung kembali dengan bus ke Kota Baru, total kurang lebih 19 jam saya menempuh perjalanan untuk sampai di Kota Baru ini.
Namun semuanya bisa dibilang sedikit terbayar lunas dengan pemandangan yang saya saksikan di pelabuhan depan gedung DPRD Kabupaten Kota Baru, orang-orang disini bilangnya " Siring Laut " atau tepi laut. Menikmati aroma laut, dan memperhatikan kapal-kapal dari kecil sampai besar hilir mudik di depanku cukup melepaskan penatku. Ketika kuhamparkan pandanganku menyusuri setiap lekuk daerah ini mataku tertambat pada satu bangunan kelenteng yang megah sekali, hampir bersebelahan dengan gedung DPRD namun letaknya agak di belakang. Segera langsung kuhampiri bangunan tersebut, ' Tempat Ibadah Tri Dharma An Hwa Tian ", segera setelah mendapatkan izin aku langsung menjelajahi tiap sudut bangunan ini. Luar biasa......kesanku.
Setelah itu karena malam sebentar lagi menjelang dan perutku sudah berteriak-teriak minta diisi, aku kembali menuju Siring Laut yang mana banyak terdapat penjual makanan, dan saya memilih Depot Mie Surabaya yang letaknya paling depan dan kebetulan juga view senja dapat kunikmati dari tempatku makan. Hmmmpphhhhhh.........makanan yang nikmat, indahnya langit senja, benar-benar memaksaku harus berulang kali mengucapkan terimakasih untuk Tuhan-ku atas karunia-Nya hari ini.
Setelah itu karena malam sebentar lagi menjelang dan perutku sudah berteriak-teriak minta diisi, aku kembali menuju Siring Laut yang mana banyak terdapat penjual makanan, dan saya memilih Depot Mie Surabaya yang letaknya paling depan dan kebetulan juga view senja dapat kunikmati dari tempatku makan. Hmmmpphhhhhh.........makanan yang nikmat, indahnya langit senja, benar-benar memaksaku harus berulang kali mengucapkan terimakasih untuk Tuhan-ku atas karunia-Nya hari ini.
Pisang silat tanamlah babaris
Babaris...tabang pang bamban kuhalangakan
Tabang pang bamban kuhalangakan
Bahalat gununglah babaris
Babaris hatiku dandam ‘kusalangakan
Hatiku dandam ‘kusalangakan
Burung binti batiti di batang
Di batang si batang buluh kuning manggading
Si batang buluh kuning manggading
Subscribe to:
Posts (Atom)