Monday, November 26, 2012
Posted by HerPoer
No comments | 6:17 AM
Jika anak-anak sekarang sehari-harinya hidupnya dihiasi dengan aneka gadget ( psp, tablet, laptop, dll ), lain dengan masa kecilku dahulu. Masa kecilku penuh dengan cemong sana-sini, dari tanah merah sampai lumpur. Apalagi jika menyangkut kegiatan mencari ikan, wuihhh....menyenangkan sekali.
Aku besar bukan di lingkungan perkotaan, dimana masih terdapat banyak rawa, sawah dan empang. Dan hampir setiap hari minggu aku bersama teman-temanku melakukan kegiatan mencari ikan. Berbekal serokan ikan dan ember buat menempatkan ikan yang kami dapatkan, kami mencari ikan yang banyak terdapat di rawa tak jauh dari tempatku tinggal. Biasanya yang kami cari adalah ikan sepat, selain untuk di konsumsi karena rasanya enak dan bisa di goreng garing, kadang kami pelihara di toples. Lalu jika kebetulan menjumpai ikan gapik yang warna-warni juga kami tangkap dan kami pelihara juga untuk pemanis toples kami dengan ekornya yang warna-warni. Yang lebih mengasyikkan adalah jika kami ikut orang-orang dewasa melakukan kegiatan membendung rawa. Rawa-rawa biasanya berupa petak-petak, lalu satu-satu petak kami buang airnya ke petak di sebelahnya sehingga air menjadi surut dan yang tinggal hanya lumpur serta ikan-ikan yang menggelepar dan lompat-lompatan yang langsung berebutan kami tangkap. Jika melakukan kegiatan membendung keuntungannya ikan yang jarang sekali muncul ke permukaan bisa ditangkap, seperti ikan gabus, atau ikan betok yang sirip atasnya tajam sekali, terkadang kami bisa juga mendapatkan belut, namun kegiatan ini melelahkan. Makanya jika orang dewasanya hanya sedikit biasanya memakai obat biar ikan-ikannya pada mabuk dan naik ke permukaan, namun saya kurang suka karena menurut saya kurang menyenangkan.
Lalu ada lagi yang namanya ngobor, ini kami lakukan malam hari dan pasti ditemani orang dewasa. Berbekal lampu petromak, serokan, gagang besi pipih panjang untuk menggebuk ikan, kami menyusuri sungai untuk mencari ikan. Jika sepat kami serok, namun jika menjumpai ikan yang besar seperti gabus, atau belut dan lele kami gebuk dengan menggunakan besi tersebut. Tak jarang jika kegiatan ini kami lakukan setelah sehari sebelumnya hujan kami bisa mendapatkan banyak ikan dan ikan-ikan lepasan dari kolam-kolam peliharaan. Ada tawes, ikan mas, bahkan kami pernah menjumpai ikan koi loh, namun tak bisa kami dapatkan karena berenangnya cepat sekali dia. Lalu ada lagi sebenarnya cara menangkap ikan yaitu pakai aliran listrik dengan aki yang dipanggul, cuma aku hanya melihat saja tidak pernah melakukannya.
Nah yang lebih seru lagi adalah menyantap hasil dari kegiatan mencari ikan tersebut, ikan-ikan digoreng semuanya lalu memasak nasi dan ada yang membuat sambal. Cara makannya setelah semuanya matang, diletakkan di atas daun pisang yang sudah disiapkan, lalu kami mengelilingi daun pisang tersebut dan setelah berdoa langsung tangan kami berebutan memisahkan nasi dan ikan ke hadapan kami. Sumpah.....pengen kembali ke masa-masa tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment