• SELAMAT DATANG DI TONG SAMPAH HERPOER

    Blog ini adalah coret-coret nya HerPoer yang hanya ingin sedikit berbagi mengenai apa saja tapi terutama ingin berbagi mengenai keindahan Indonesia, dan bangga menjadi anak Indonesia

  • PANTAI KUTA LOMBOK

    Mungkin orang lebih banyak mengenal bahwa pantai Kuta itu identik dengan Bali, tapi cobalah datang ke Kuta Lombok saya percaya bahwa anda akan langsung membuat perbandingan dengan Kuta Bali

  • KOTA BARU GUNUNGNYA BAMEGA

    Apakah anda pernah mengalami nikmatnya menyantap makanan di pinggir laut, dimana anda bisa melihat matahari tenggelam lalu kapal kapal yang mulai merapat di dermaga ?

  • ROCK n ROLL STAR

    Herpoer itu identik dengan jaket robek-robeknya dan dahulu punya impian menjadi Rock n Roll star

  • GILI TRAWANGAN

    Saya menyebutnya surga, karena memang keindahan tempat ini begitu memikat hati saya

  • DESA SADE REMBITAN

    Desa yang unik dengan segala hal, jika ingin menikah sang laki-laki harus menculik calon istri sampai ke bangunan rumahnya yang benar benar masih tradisional

Tuesday, September 18, 2012

Posted by HerPoer
No comments | 3:31 PM
ANNA KHAIRUN MINHU
_________________________

“ Loe denger ya, kita yang menempuh pendidikan formal refraksi optisi tidak seperti mereka yang cuma lulusan sma, jadi kita lebih baik dari mereka. Trus ngapain juga loe ajarin mereka pengetahuan yang kita dapat selama perkuliahan dulu, kalo memang mereka pengen tahu suruh kuliah sono. Emangnya ilmu yang kita dapat gratisan apa…? “

Itulah sekelumit pembicaraanku dengan seseorang yang tidak setuju terhadap tindakanku mengajarkan teman-teman optikku yang non refraksi optisi. Aku hanya tertawa seraya berkata, “ Ana khairun minhu, itulah yang menyebabkan iblis keluar dari surga “

Seraya pergi meninggalkanku dengan wajah yang masam, orang tersebut mengumpatku dengan keras “ Loe tuh bego…goblok banget jadi orang. “ Dan aku makin tertawa, bukan karena melihat tingkahnya yang lucu namun mentertawakan diriku sendiri, teringat dahulu ada seorang remaja kurus menenteng gitar yang dia beli dari hasil mengumpulkan uang jajannya menuju ke rumah seorang temannya, sesampainya di rumah temannya dia mengutarakan niatnya untuk belajar gitar dan temannya tersebut berkata, “ loe mending beli buku cara praktis bermain gitar aja, karena kalo gw ajarin belum tentu loe bisa ngikutin gw “ Lalu pemuda itu pulang dengan kekecewaan yang mendalam, hingga dia memutuskan untuk belajar sendiri hingga ujung jari tangan kirinya selain jempol kapalan bahkan sempat mengeluarkan darah saking inginnya dia bisa bermain gitar dan lewat ketekunannya akhirnya dia bisa memainkan gitar yang dia punya.

Lalu remaja kurus itu beranjak dewasa, dan dia menyenangi kegiatan editing film dan suara. Cari tahu sana-sini akhirnya dia mendapatkan informasi bahwa salah satu teman lamanya menguasai segala hal yang berbau editing. Dengan motor cicilannya pergilah dia ke rumah temannya tersebut, sesampainya disana dia mengutarakan keinginannya untuk belajar editing, temannya tersebut menjawab, “ loe tahu ulead? “ Pemuda tersebut menggeleng “ loe tahu swish? “ Pemuda tersebut menggeleng kembali “ Sound forge? “ Pemuda tersebut terdiam. “ Akh susah kalo loe belum kenal tuh program, mending loe cari bukunya dan loe belajar dulu deh. “ Kembali pemuda itu menaiki motornya dan pergi pulang. Sebelum pulang dia mampir ke salah satu toko buku mencari buku tutorial yang tadi temannya sebutkan. Seminggu lamanya pemuda tersebut membaca sambil mempraktekkan tiga buku tutorial tersebut hingga akhirnya meski tidak mahir pemuda tersebut bisa editing. Dia bisa menyisipkan lagu disebuah video rekaman pernikahan kakaknya, memotong-motong bagian film yang tidak perlu, membuat slow motion di sebuah adegan, dan lain sebagainya.

Kemudian pemuda yang beranjak dewasa tersebut diterima bekerja di sebuah optik ternama, dia masih lulusan SMA saat itu. Banyak hal yang dia pelajari, dan dia memiliki ketertarikan di bidang optik tersebut. Hingga banyak hal yang tidak dia ketahui coba dia tanyakan ke salah satu teman kerjanya, lalu temannya tersebut berkata, “ Loe tahu nggak, gw kuliah tiga tahun untuk tahu banyak soal mata, refraksi dan banyak hal yang berhubungan dengan dunia peroptik-kan. Sekarang enak banget loe pengen tau soal tersebut dengan mudah. “ Lagi pemuda tersebut menelan pahitnya kekecewaan. Namun ternyata Allah sayang sama pemuda tersebut, pada satu kesempatan perusahaan tempatnya bekerja mengadakan program BRO ( Beasiswa Refraksionis Optician ) dan pemuda tersebut terpilih untuk ikut di program tersebut. Kuliahlah pemuda tersebut, hingga akhirnya dia mengerti apa yang sebelumnya tidak dia mengerti.

Sekarang…pemuda tersebut sudah menjadi ayah dari seorang putri yang lucu. Pengalamannya mengajarkan bahwa tidak sepantasnya dia memperlakukan orang yang ingin tahu mengenai sesuatu lalu bertanya kepadanya seperti layaknya dulu dia diperlakukan. Dan dia juga ingat pesan guru agamanya dahulu, “ bahwa ketika seorang anak manusia telah menemui kematian, maka habis semua ladang amal baginya. Rasulullah Muhammad SAW bersabda bahwa apabila kematian telah menjemput anak cucu adam maka terputuslah semua ladang amal baginya kecuali tiga hal. Tiga hal tersebut yaitu anak yang sholeh, ilmu yang bermanfaat, dan amal jariyah. “ Pemuda tersebut yakin amal ibadahnya tidaklah baik, jadi dia hanya bisa berusaha menjadikan putrinya anak yang sholeh dan membagi semua ilmu yang dia punya agar mendatangkan manfaat, jadi ketika dia dicambuk di neraka nanti dan di bumi sana anaknya berdoa untuk ayahnya dan ada yang mengamalkan ilmu yang pernah dia ajarkan untuk hal yang bermanfaat, yang tadinya cambuk tersebut besar laksana naga akhirnya jadi menciut sebesar lidi


GAUDEAMUS IGITUR
______________________

Masihkah kau ingat kawan mengenai ceritaku tempo hari mengenai seorang pemuda yang bisa kuliah lewat program BRO ? Saat ini dia berada disebuah podium pada acara dimana lagu Gaudeamus Igitur selalu diperdengarkan. Setelah menenangkan hatinya sebentar dan mengucap basmalah dia lalu mulai berbicara,

“ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tidak banyak yang hendak saya sampaikan karena saya telah didemo oleh cacing-cacing dalam perut saya, saya hanya hendak bercerita mengenai suatu kisah mengenai seorang pemuda. Begini ceritanya…. ( pemuda tersebut menghela nafas sebentar dan coba menenangkan hatinya kembali ).

Dahulu ada seorang pemuda yang sama sekali tidak mempunyai kebanggaan terhadap orang tuanya terutama terhadap bapaknya, karena menurutnya sang bapak tidak pernah sekalipun mendukung apapun yang pemuda tersebut lakukan. Sampai suatu hari ketika pemuda tersebut kursus di sebuah lembaga asing, disuatu sore dia dikejutkan oleh dua buah kamus John M Echols dan Hassan Sadily pemberian dari bapaknya yang dibeli sewaktu bapaknya pulang kerja. Dikamarnya pemuda tersebut terdiam merenungi kesalahannya selama ini, ternyata anggapannya terhadap bapaknya selama ini salah besar. Dia yakin seumur hidupnya bapaknya tidak pernah menginjak toko buku, pun jika belinya di toko buku bekas atau di emperan pinggir jalan, bapaknya hanya tahu pasar senen sebagai pusat buku-buku bekas dan dia harus memutar jauh dari rutenya pulang dari tempatnya bekerja. Pemuda tersebut mulai membayangkan dan mengira-ngira mungkin ketika menuju pasar senen bapaknya sibuk memikirkan bentuk kamus bahasa itu seperti apa ya? ( bapak pemuda tersebut hanya tamatan SMP dari dusun kecil bernama kulon progo yang pemuda tersebut yakin di zaman bapaknya dahulu pasti belum ada kamus yang bentuknya seperti kamusnya John M Echols ) lalu ketika tiba di pasar senen biarpun dibohongi oleh sang penjual dengan diberi harga tinggi pasti bapak akan tetap membeli kamusnya karena mungkin menurut dia kamusnya tebal pasti bagus isinya lengkap dan anakku nanti bisa belajar banyak kata dalam bahasa Inggris dari kamus ini.

Pemuda tersebut mulai meneteskan airmata dan semenjak hari itu dia bangga akan bapaknya. Di lembaga bahasa tempat pemuda tersebut kursus, tiap term ada semacam program kursus gratis bagi peserta kursus yang berprestasi dengan nilai tertinggi atau yang biasa disebut best student. Dan pemuda tersebut bertekad aku akan menjadi best student dengan kamus pemberian bapakku ini, Alhamdulillah dengan usaha dan kerja kerasnya best student tersebut berhasil dia raih dan uang yang seharusnya untuk biaya kursus dia belikan sepatu kerja, baju koko, dan sepasang jam untuk bapaknya dan ibunya. “

Di podium pemuda yang bercerita terdiam sebentar, mengedarkan pandangannya sejenak ke arah orang tuanya yang hadir bersama istrinya yang sedang mengandung anaknya, lalu dia mulai melanjutkan kembali apa yang hendak dia sampaikan,

“ Inti dari dua cerita tersebut adalah dua hal, yang pertama dukungan orang tua sangat diperlukan dalam kehidupan anak-anaknya. Dalam hal di kampus pengganti orang tua adalah bapak ibu dosen, untuk itu saya ucapkan terima kasih untuk bapak ibu dosen yang telah membimbing dan mendukung kami selama ini.

Lalu yang kedua adalah being a better person, sebagai anak seringkali kita salah menilai terhadap perlakuan orang tua kepada kita, padahal apa yang mereka lakukan adalah cinta yang tak menuntut balasan apapun hanya demi kebahagiaan anak-anaknya. Dan pada kesempatan kali ini izinkan saya atas nama teman-teman mohon maaf jika selama ini kami salah mengira atas perlakuan yang bapak ibu lakukan terhadap kami, mohon maaf atas ketidak siapan kami menerima perhatian berlebih yang selalu disalah artikan oleh kami. Mudah-mudahan ke depannya kami bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Terakhir yang hendak saya sampaikan karena saya yang berdiri disini, terima kasih untuk bapak ibuku, maaf belum bisa membahagiakan kalian. Lalu untuk istriku I love you not just for who you are but for what I am when I am with you, hari ini untuk kamu sayang…juga untuk buah hati kita yang tak lama lagi akan hadir di tengah-tengah kita. Untuk teman-temanku apa yang kita dapat hari ini adalah hasil kerja keras hari yang kemarin, tetap jaga kekompakan kita dan ingatlah bahwa kita masih butuh unttuk bersatu. Terima kasih untuk perhatiannya, wabillahi taufik wal hidayah Assalammualikum warahmatullahi wabarakatuh. “

Lalu pemuda tersebut turun dari podium seraya coba mendendangkan lagu Gaudeamus Igitur dalam hati meredakan gemuruh hatinya dan coba menekan lakrimalnya yang sedari tadi berontak.
Gaudeamus igitur ( Mari kita bersenang-senang )
Juvenes dum sumus ( Selagi masih muda )
Post icundum iuventutem ( Setelah masa muda yang penuh keceriaan )
Post molestam senectutem ( Setelah masa tua yang penuh kesukaran )
Nos habebit humus ( Tanah akan menguasai kita )
Vita nostra brevis est ( Hidup kita sangatlah singkat )
Brevi finietur ( Berakhir dengan segera )
Venit mors velociter ( Maut datang dengan cepat )
Rapit nos atrociter ( Merenggut kita dengan ganas )
Nemini parcetur ( Tak seorang pun mampu menghindar )
Vivat academia! ( Hidup kampusku! )
Vivant professores! ( Hidup para dosen! )
Vivat membrum quodlibet! ( Hidup seluruh mahasiswa! )
Vivat membra quaelibet! ( Hidup seluruh mahasiswi! )
Semper sint in flore ( Semoga kalian semua akan terus maju )
Vivant omnes virgines! ( Hidup para gadis! )
Faciles, formosae ( Yang sederhana dan elok )
Vivant et mulieres! ( Hidup para wanita! )
Tenerae, amabiles ( Yang lembut dan penuh cinta )
Bonae, laboriosae ( Jujur, pekerja keras )
Pereat tristitia ( Enyahlah kesedihan )
Pereant osores ( Enyahlah kebencian )
Pereat diabolus ( Enyahlah kejahatan )
Quivis antiburschius ( Dan siapa pun yg anti perkumpulan mahasiswa )
Atque irrisores ( Juga mereka yang mencemoh kami )
Quis confluxus hodie ( Siapa yang sekarang telah berkumpul )
Academicorum? ( di universitas ini? )
E longinquo convenerunt ( Sejak lama mereka telah berkumpul )
Protinusque successerunt ( Dan kemudian bersatu )
In commune forum ( dalam forum bersama )
Vivat nostra societas! ( Hidup persahabatan kita! )
Crescat una veritas ( Semoga kebenaran dan kejujuran tercapai )

0 comments:

Post a Comment