Kurang lebih setahun saya mencoba lepas dari efek samping yang ditimbulkan karena pengkonsumsian obat tersebut. Setiap malam persis seperti yang digambarkan di sinetron atau film-film saya melawan diri saya dari efek ketagihan, menggigil dan rasanya butuh sekali obat tersebut. Alhamdulillah setelah berjuang dan dengan tekad yang besar saya bisa lepas dari ketergantungan. Dan saya mulai hidup normal, mulai bekerja, bisa kuliah dan menghasilkan beberapa prestasi lain yang membanggakan jika dibandingkan kehidupan saya dahulu. Namun ternyata itu semua tidak mudah. Saya harus bekerja 30 hari dalam sebulan untuk menghasilkan gaji, ngirit, kadang pinjam sana-sini karena waktu itu saya coba ambil satu kursus bahasa. Makan kalau awal bulan pecel ayam, namun kalau akhir bulan pecel tahu tempe atau awal bulan rendang daging tapi akhir bulan bumbu rendangnya aja campur tahu. Belum stigma negatif yang sempat melekat pada saya, susah sekali membuat orang percaya kalau saya sudah tidak sebrengsek dulu lagi.
Perubahan dan niat baik ternyata tidak selamanya dianggap baik oleh orang lain, itu yang saya pelajari dari yang saya alami. Untungnya langkahku tidak surut ke belakang, cuma kepercayaan yang ada pada Tuhan, bahwa satu waktu semua akan dibukakan. Yang bisa saya lakukan hanyalah berusaha menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Persetan dengan orang-orang yang mencibir, bersikap seolah menjadi malaikat di depan padahal hatinya iblis di belakang. Ternyata being good itu sucks sangat menjemukan tidak menyenangkan namun sekali lagi telah kubulatkan tekad bahwa aku akan tetap terus berjalan di arah tersebut. Semoga Tuhan selalu menunjukkan jalan buatku.
0 comments:
Post a Comment