• SELAMAT DATANG DI TONG SAMPAH HERPOER

    Blog ini adalah coret-coret nya HerPoer yang hanya ingin sedikit berbagi mengenai apa saja tapi terutama ingin berbagi mengenai keindahan Indonesia, dan bangga menjadi anak Indonesia

  • PANTAI KUTA LOMBOK

    Mungkin orang lebih banyak mengenal bahwa pantai Kuta itu identik dengan Bali, tapi cobalah datang ke Kuta Lombok saya percaya bahwa anda akan langsung membuat perbandingan dengan Kuta Bali

  • KOTA BARU GUNUNGNYA BAMEGA

    Apakah anda pernah mengalami nikmatnya menyantap makanan di pinggir laut, dimana anda bisa melihat matahari tenggelam lalu kapal kapal yang mulai merapat di dermaga ?

  • ROCK n ROLL STAR

    Herpoer itu identik dengan jaket robek-robeknya dan dahulu punya impian menjadi Rock n Roll star

  • GILI TRAWANGAN

    Saya menyebutnya surga, karena memang keindahan tempat ini begitu memikat hati saya

  • DESA SADE REMBITAN

    Desa yang unik dengan segala hal, jika ingin menikah sang laki-laki harus menculik calon istri sampai ke bangunan rumahnya yang benar benar masih tradisional

Sunday, October 21, 2012

Posted by HerPoer
No comments | 2:23 PM
Ini adalah cerita mengenai perbedaan yang terkadang kita tidak bisa memaknainya sebgai sebagai sebuah kekayaan. Begini ceritanya.....( hahahaha.....kaya tayangan di TV )

Kelas 2 SD saya pindah ke daerah Pondok Betung, dan disana saya mendapati banyak hal baru dalam kehidupan saya, termasuk soal makanan. Dari kembang duren yang dikumpulkan lalu diolah menjadi hidangan oseng-oseng teman makan nasi, sampai ke Jengkol. Jujur karena penasaran awalnya namun ternyata ketika saya mencicipinya, Masya Allah top markotop rasanya terutama jengkol. Namun kegemaranku makan jengkol harus sedikit direm karena di keluarga Bapak paling benci terhadap makanan tersebut dan celakanya ketika saya memadu kasih dengan seorang gadis dia juga sangat tidak suka terhadap makanan enak tersebut.

Jika saya menyenangi jengkol, kekasih saya sangat menggemari duren yang sebenarnya sangat saya tidak suka dan baunya membuat kepala saya pusing tujuh keliling. Namun seringkali saya harus menemaninya makan duren di kalibata karena itu ketika menemaninya saya hanya berdiri di kejauhan. Dan karena frekwensi yang rutin ke kalibata terkadang kami bertengkar, bukan karena saya tidak mau menemaninya kesana namun karena kenapa saya harus berkompromi dengan duren sedangkan dia sama sekali tidak mau berkompromi dengan jengkol. Namun akhirnya selalu saya yang harus mengalah, dan itu terus berlangsung sampai sekian lama, sampai suatu ketika kekasih saya tersebut membawakan saya sarapan nasi uduk plus jengkol kesukaan saya. Dan dia berkata,

“ Maafin aku sayang kalau selama ini sikapku menyebalkan. Kamu gak pernah absen sedikitpun jika saya minta diantarkan ke kalibata dan terkadang memaksa kamu sayang untuk cicipin duren, lalu aku selalu marah kalau kamu makan jengkol. Padahal sedikitpun kamu gak pernah melarangku buat makan duren. Sekarang aku mau berusaha jadi pasangan yang baik untukmu, jika kamu bisa memahamiku kenapa aku gak bisa memahami dirimu ?

Sekali lagi maafin aku ya. Sekarang izinin aku suapin kamu makan makanan kesukaanmu. Mulai hari ini dan seterusnya kamu boleh kok makan jengkol. Maafin aku ya untuk sikap yang sangat menyebalkan..... ”

Saya hanya diam, lalu saya raih kepalanya dan kudaratkan kecupan di keningnya seraya berkata, “ Terima kasih sayang, I Love You ”

0 comments:

Post a Comment