BURUK RUPA CERMIN DIBELAH

Sebenarnya muka kita yang buruk namun ketika kita bercermin dan cermin tersebut memantulkan bayangan wajah kita yang buruk, bukannya sadar wajah kita yang buruk namun malah menyalahkan sang cermin dan akhirnya cermin tersebut dipecahkan. Atau dalam bahasa yang sederhana selalu menyalahkan orang lain atas ketidakmampuan atau kesalahan yang sebenarnya diperbuat sendiri. Bukan tanpa tiba-tiba sebenarnya saya jadi teringat peribahasa tersebut, namun peribahasa tersebut langsung mampir di kepalaku ketika malam tadi aku tak dapat tidur dan coba merefleksi apa saja yang telah aku perbuat dalam hidupku selama ini. Ternyata selama ini secara tak sadar saya telah menjadi orang yang buruk rupa namun cermin kubelah.

Contoh kecil....ketika aku telat datang ke kantor karena ketinggalan kereta, secara sadar dan tidak sadar aku terkadang berujar " Nih gara-gara macet di pertigaan sebelum stasiun tadi nih, jadi ketinggalan kereta deh " padahal mungkin jika ditelaah lebih lanjut mungkin karena ketidakmampuanku untuk bangun lebih awal sehingga aku siap mengantisipasi hal-hal yang mungkin menghambat perjalananku ke stasiun kereta karena aku masih mempunyai spare waktu yang panjang. Atau mungkin ketika aku mendapati teman-temanku yang di kelas susah sekali untuk mengerti apa yang aku sampaikan, terkadang secara tak sadar aku menganggap " Duhhh....nih orang kok susah banget ya nangkepnya " padahal mungkin cara penyampaianku yang kurang tepat, bahasa yang susah dimengerti atau ketidak siapanku sebagai pengajar. Dan mungkin ada banyak lagi hal-hal yang aku lakukan yang mencerminkan arti dari peribahasa tersebut, ketika aku membenci facebook karena banyak sekali orang-orang yang senang mengumpat dan berkata kasar terhadap orang lain di media sosial tersebut, mungkin lebih karena ketidaksiapanku menghadapi keterbukaan.

Hahahaha.....ternyata aku hanya pandai menilai orang lain namun tidak pandai menilai diri sendiri. Ya Allah maafkan hamba-Mu ini, sebagai manusia hamba hanya bisa berusaha agar selalu menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. Mudah-mudahan ke depannya aku tidak lagi menjadi orang yang buruk rupa namun cermin malah kubelah.