Tuesday, November 13, 2012
Posted by HerPoer
No comments | 4:29 PM
Lihat sekumpulan bocah bermain riang
Memadu canda dan bergelak tawa
Terbersit hidup bebas tak terkekang
Hanya ikuti arus hidup membawa
Terbayang masa kecilku dahulu
Berlugu wajah yang siap terima hari
Binar mata berkerling jenaka slalu
Siap songsong esok menyambut mentari
Reff:
Alangkah indahnya jika ada mesin waktu
Yang bisa menembus lorong dimensi
Agar bisa kunikmati kembali masa kecilku
Meski itu cuma sebatas mimpi
( Biarkan aku berkhayal )
Sebatas mimpi......
( Biarkan terbang ke awan )
Sebatas mimpi.....
Itu adalah lirik lagu yang aku ciptakan dan diaransemen bersama temanku. Tak disengaja awalnya lagu itu tercipta, saat itu kami sedang asyik membicarakan hal mengenai musik dengan gitar di tangan kami masing-masing. Tak berapa lama hujan turun, dan kemudian tiba-tiba muncul segerombolan anak kecil mandi hujan. Berlarian berkejar-kejaran, tertawa riang, terjatuh lalu bangkit tertawa kembali, menengadahkan kepalanya menyambut hujan yang turun. Sungguh suatu pemandangan yang mengingatkanku kembali akan masa kecilku dahulu. Langsung ku ambil pena dan buku coret-coretanku dan kurangkai kata bait demi bait lalu kuambil gitarku dan kucari nada dan kuminta bantuan temanku untuk menyanyikannya karena kebetulan suaraku terlalu bagus untuk bernyanyi sehingga orang segan untuk mendengarnya. Dan terciptalah lagu tersebut.........
Sungguh ingatanku dipaksa untuk kembali ke masa kecilku yang penuh kebahagiaan dahulu. Masih jelas dalam ingatanku dahulu sering aku melakukan hal yang sama seperti anak-anak tersebut ketika hujan. Mandi hujan......hahahahahaha, suatu aktivitas yang sangat menyenangkan buatku. Main sepakbola dibawah guyuran hujan atau main kejar-kejaran dengan teman-temanku dan saling melempar tanah merah ke baju yang kami kenakan. Setelah selesai dan pulang ke rumah, aku dimarahi ibu karena bajuku kotor dan kulitku sudah keriput-keriput karena kedinginan terlalu lama mandi hujannya. Namun hal tersebut aku lakukan berulang dan berulang kali setiap turun hujan.
Jujur melihat mereka, aku merindukan masa kecilku. Aku rindu bermain kelereng, kasti " softball ", menangkap ikan di rawa, dan menangkap belalang besar untuk kami bakar kemudian di makan. Aku rindu shalat Maghrib lalu main kencang-kencangan teriak Amin dengan teman-temanku, naik di papan kecil yang kami beri roda bawahnya lalu di dorong di turunan jalan. Masa kecilku yang menyedihkan hanyalah aku tak bisa bermain layang-layang, tak pernah aku berhasil menaikkan layang-layang sampai ke awan, nasibku hanyalah sebagai pemegang benang dan bertugas menggulungnya atau mengulurnya ketika temanku mengadu layang-layang. Namun aku mahir jika mengejar layang-layang yang putus dan kemudian ku jual kembali jika sudah terkumpul banyak.Ya Allah....aku rindu masa kecilku.
Tidakkah menyenangkan jika ada mesin waktu dan kita bisa kembali ke masa kecil kita dahulu ? Jika memang ada mesin waktu dan aku bisa kembali ke masa kecilku, aku ingin belajar menaikkan layang-layang jadi aku tahu nikmatnya hal tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment