EKSPRESS II ( INI CERITAKU....MANA CERITAMU )

Kali ini saya akan bercerita mengenai teman-teman saya yang baru saja selesai menjalani sebuah trainingan yang cukup melelahkan selama kurang lebih satu setengah bulan. Trainingan kali ini diberi nama trainingan Ekspress II, dinamakan ekspress karena benar-benar materi yang diberikan di padatkan sehingga dalam waktu satu setengah bulan tersebut diharapkan mereka dapat mempelajari semua hal dan langsung dapat di aplikasikan ketika mereka kembali ke store. Beberapa dari mereka berasal dari luar kota, ada Rahmat dan Ibnu dari Cirebon, Vetty, Agus dan Putri dari Solo, Ruth dari Magelang, Asti dari Wonogiri, Imgardis yang asli Kupang namun selama kuliah di Bandung, Azhar yang sayang sekali di saat-saat akhir menjelang trainingan usai mengundurkan diri karena harus pulang kembali ke Palembang, dan ada Wulan yang jika berbicara logat Sundanya kental sekali. Lalu yang dari dalam kota ada Selvira " sang bunga ", Ida " celoteh burung camar ", Roy "tegar ", Nur " neng " Syamsiah, Rina " butet ", Iis " make up ", David " pencari cinta ", Ridwan " Satria ", Hari " jaket kulit ", Awan " modus ".

Yang menarik menurut saya adalah saling membantu diantara mereka, yang sudah mengerti tidak keberatan jika harus mengajarkan kepada yang masih belum mengerti, bahkan sampai saat test pun gotong royongnya selalu ada ( hehehehehe...... ). Sekarang mereka sudah terpisah-pisah, dan saya yakin pasti sekarang mereka merasakan kerinduan saat-saat kebersamaan mereka. Bagaimana mereka berbagi tawa, keluh kesah mengenai beratnya materi yang dihadapi, dan mungkin kerinduan tentang kampung halaman.

Kenapa saya bisa berkata begitu, karena saya pun merasakan hal yang sama, saya merindukan saat-saat makan siang bersama mereka yang lauknya selalu sama setiap harinya yang laki-laki suka sekali telur entah di dadar, ceplok, atau balado lalu yang wanitanya meski terpisah namun selalu menuju warung pecel ayam yang sama. Lalu saya rindu suasana kelas, Ida yang sangat kritis dan banyak bertanya, Putri yang terkadang menunggu pangerannya untuk membangunkan dia dari tidurnya, Roy dengan lagu-lagu wajibnya, Imgardis yang malu-malu ketika menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan, Agus yang tulisannya seperti resep dari dokter, dan panggilan mereka buatku " Jin Kura-Kura "

Buat teman-temanku banyak hal sebenarnya yang ingin di sampaikan dan diceritakan, namun intinya adalah terima kasih dari saya karena kalian telah mengajari saya banyak hal mengenai kebersamaan. Mudah-mudahan kesuksesan selalu bersama kalian, jangan berhenti untuk belajar dan maafkan atas khilaf kata dan perbuatan yang mungkin secara tak sadar saya lakukan dan hal tersebut menyinggung kalian. Terakhir saya ingin kalian bayangkan suasana kelas ketika Roy pada suatu hari kita hukum karena dia mendapatkan skor tertinggi untuk test yang telah dilakukan, bayangkan Roy memegang kedua tangannya terlebih dahulu, kemudian mengatur nafasnya lalu dari mulutnya keluar sebuah nyanyian..... 

Gapai semua jemariku

Rangkul aku dalam bahagiamu

Ku ingin bersama semua selamanya

Jika kubuka mata ini

Ku ingin s'lalu ada kalian

Dalam kelemahan hati ini

Bersamamu......Aku tegar