LESSON FROM KAHLIL GIBRAN

We have learned silence from the talkative, toleration from the intolerant, and kindness from the unkind and yet strange, We are ungrateful to those teachers.

( Kahlil Gibran ) 

Memaknai apa yang terjadi seringkali tidak mudah, hal tersebut adalah pelajaran yang bisa aku ambil selama perjalanan hidupku sampai saat ini. Termasuk ketika kita berhubungan dengan orang lain....? Seringkali kita tidak bisa mengambil hal positif dari apa yang kita alami ketika membangun hubungan dengan orang lain.

Kenapa saya bisa berbicara seperti itu.....? Contoh sederhana adalah apa yang Kahlil Gibran katakan diatas. Kita tidak bisa membatasi diri ketika berhubungan dengan orang lain, terkadang kita mendapatkan rekan kerja, teman sekolah, atau bahkan teman satu kompleks perumahan yang sikapnya kita benci. Kita benci dengan tingkah lakunya yang sombong, lalu kita benci kelakuannya yang senang sekali nge-gosip, kita sebal dengan sikapnya yang tidak mau bekerja sama dengan orang lain dan tidak toleran, dan masih banyak hal-hal negatif lain yang mungkin kita tidak suka.

Namun kalau kita mau berfikir sejenak, dan lihat diri kita. Secara tak sadar perlahan kita menjadi sama seperti mereka, kita benci teman kita yang tukang gosip namun tanpa kita sadari kita pun menjadi makhluk yang senang membicarakan orang lain. Kita sangat tidak suka dengan kelakuannya yang tidak toleran terhadap orang lain namun kalau kita mau bercermin kita pun perlahan sama seperti mereka.

Dan itu juga terjadi kepada saya........Namun beruntung saya mendapatkan kalimat sakti dari Gibran tersebut yang sedikit menyadarkan saya bahwa jarang sekali kita bersyukur jika menemui orang-orang dengan sikap yang buruk. 

Seharusnya kita belajar untuk bisa lebih mendengarkan jika kita mempunyai kawan yang selalu mendominasi pembicaraan dan tidak memberikan kesempatan kepada orang lain untuk bicara, seharusnya kita bisa belajar untuk lebih toleran terhadap orang lain jika kita mempunyai teman yang tidak toleran tapi anehnya kita tidak pernah berterima kasih terhadap orang-orang tersebut malah kita cenderung akhirnya mempunyai sikap yang sama seperti mereka.